Detiorasi | Kemunduran Benih

Apa sih yang dimaksud dengan detiorasi? Mungkin bagi sobat-sobat yang bukan berasal dari Pertanian kurang begitu tahu,,, nah,,, berikut adalah resume kuliah saya pada program studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS. Resume kali ini merupakan catatan kuliah tentang Teknologi Benih.
Kualitas benih yang baik tercapai pada saat benih masak fisiologis, karena pada saat benih masak fisiologis berat kering benih, viabilitas dan vigornya tinggi. Viabilitas dan vigor tinggi tidak harus 100%. Setelah masak fisiologis kondisi benih cenderung menurun pada akhirnya benih tersebut kehilangan daya viabilitas dan vigornya, sehingga benih tersebut mati. Proses penurunan kondisi benih setelah masak fisiologis inilah yang disebut dengan peristiwa detiorasi atau benih mengalami proses menua. Proses ini tidak dapat dihentikan, hanya saja dapat dihambat.
Laju Detiorasi
Merupakan sebuah besaran penyimpangan terhadap keadaan optimum untuk mencapai maksimum. Laju detiorasi dipengaruhi oleh:
  1. Merupakan sifat genetis benih. Kemunduran benih karena sifat genetis biasa disebut dengan proses detiorasi kronologis. Artinya meskipun benih ditangani dengan baik dan faktor lingkungannya mendukung namun proses ini tetap saja akan mengalami detiorasi.
  2. Karena deraan lingkungan. Proses ini disebut dengan proses detiorasi fisiologis. Terjadi karena adanya faktor lingkungan yang tidak sesaui dengan persyaratan penyimpanan benih atau terjadi penyimpangan selama proses pembentukan benih. Dengan penanganan yang memadai dapat menghambat laju detiorasinya.

RC Mabesa (1983) mencirikan proses detiorasi sebagai berikut:
  1. Proses ini merupakan proses yang tidak dapat ditawar, PASTI terjadi pada semua benih. Yang membedakan hanya pada laju detiorasinya.
  2. Proses ini adalah proses searah. Benih yang mengalami detiorasi tidak dapat kembali ke keberadaan semula, meskipun dengan memberikan perlakuan tertentu kepadanya.
  3. Proses ini pada saat benih telah mencapai masak fisiologis sangat rendah lajunya. Laju detiorasi benih ini diwaktu kemudian berhubungan erat dengan kondisi lingkungan dan penanganannya.
  4. Laju detiorasi akan berbeda tiap spesies demikian pula halnya pada varietas-varietas yang berbeda pula.
  5. Laju detiorasi berbeda antara seed lot dalam satu spesies / varietas dan juga antar individu dalam satu seed lot.

Proses Terjadinya Detiorasi
Delouche dan Baskin (1973) memformulasikan proses terjadinya kemunduran benih (detiorasi) sebagai akibat:
  1. Berkurangnya laju respirasi. Benih yang telah mengalami detiorasi setelah terjadi imbibisi mempunyai laju respirasi yang lebih rendah dibanding benih yang belum mengalami detiorasi. Hal ini disebabkan aktivitas enzim respirasi yang mulai menurun.
  2. Peningkatan kandungan asam lemak dalam benih
  3. Laju perkecambahan rendah. Proses perkecambahan pada benih detiorasi akan jauh lebih lambat.
  4. Laju pertumbuhan kecambah lambat
  5. Berkurangnya daya tahan menghadapi lingkungan.
  6. Kecambah tidak mampu muncul dilahan. Kecambah dari benih yang telah mengalami detiorasi seringkali tidak dapat muncul diatas permukaan tanah karena kecambah tersebut kekurangan energi untuk tumbuh terus ke permukaan tanah.
  7. Banyak kecambah abnormal
  8. Enzim menjadi tidak aktif.
  9. Terjadinya kebocoran sel. Benih yang telah mengalami detiorasi pada proses imbibisi akan terjadi kebocoran membran sel sehingga ada unsur-unsur yang keluar dari benih. Kebocoran ini menyebabkan benih terjadi kekurangan bahan yang dapat dirombak untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk proses sintesis protein guna pembentukan dan pertumbuhan sel-selnya.
  10. Rentang persyaratan kecambah menjadi lebih sempurna.
  11. Keragaman tinggi.
  12. Penurunan hasil panen.
  13. Perubahan warna. Benih yang mengalami detiorasi warnanya berubah, hal ini biasa dipakai sebagai salah satu indikator atau tolak ukur pertama, namun hal ini bersifat sangat subyektif,

JS Delouche menggambarkan hubungan antara proses pemasakan benih dan proses detiorasi hingga benih mati. Pada awal pembentukkan benih keadaan membran sel belum sempurna. Demikian juga sintesis yang terjadi dalam embrio sampai benih mencapai masak fisiologis dan disebelah lain terlihat urutan kejadian dalam benih yang mengalami proses detiorasi sebagai berikut:
  1. Kerusakan membran pada benih yang menua akan mengakibatkan kerusakan dinding sel, sehingga mengakibatkan terjadinya kebocoran jika benih berimbibisi.
  2. Proses biosintesis yang tidak berimbang.
  3. Ketidakseimbangan proses biosintesis yang disebabkan proses katabolisme dan anabolisme yang tidak sinkron akan mengganggu proses perkecambahan benih.
  4. Laju perkecambahan lambat. Gejala ini dapat dipakai dalam tanda-tanda bahwa benih tersebut mengalami detiorasi.
  5. Laju pertumbuhan dan perkembangan kecambah lambat dan tidak seragam. Pada benih yang telah menua jika masih dapat berkecambah maka pertumbuhannya tidak akan merata.
  6. Rentan terhadap stress faktor lingkungan.
  7. Kondisi kecambah jelek.
  8. Penyimpangan morfologis.
  9. Tidak berkecambah.
  10. Mati

GEJALA-GELAJA DETIORASI ATAU KEMUNDURAN BENIH
Secara general terdapat banyak gejala detiorasi, dan oleh karenanyalah dikelompokkan menjadi dua yakni: gejala fisiologis dan juga gejala biokhemis.
Gejala Fisologis
  1. Perubahan warna benih.
  2. Mundurnya perkecambahan.
  3. Mundurnya toleransi terhadap SOF (Set of Factors Favourable)
  4. Mundurnya toleransi terhadap penyimpanan.
  5. Sangat peka terhadap radiasi.
  6. Mundurnya pertumbuhan kecambah.
  7. Mundurnya daya vigor (kekuatan tumbuh).
  8. Meningkatnya jumlah kecambah abnormal.

Sedang gejala biokhemis berupa:
  1. Perubahan dalam respirasi.
  2. Perubahan aktivasi enzim.
  3. Perubahan pada membran sel atau dinding sel.
  4. Perubahan dalam laju sintesis.
  5. Perubahan dalam persediaan makanan.
  6. Pada biji berlemak akan terjadi peningkatan kandungan asam.


Itulah tadi sekilas resume kuliah tentang Detiorasi atau Kemunduran Benih, semoga dapat bermanfaat bagi diri saya pribadi khususnya, dan sobat-sobat yang telah berkunjung.
Download Kumpulan Soal CPNS

0 komentar:

Posting Komentar